PURSE SEINE

A. PENDAHULUAN

I. Definisi Purse Seine

Purse Seine disebut juga “pukat cincin” karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin untuk mana “tali cincin” atau “tali kerut” di lalukan di dalamnya. Fungsi cincin dan tali kerut / tali kolor ini penting terutama pada waktu pengoperasian jaring. Sebab dengan adanya tali kerut tersebut jaring yang tadinya tidak berkantong akan terbentuk pada tiap akhir penangkapan.

Prinsip menangkap ikan dengan purse seine adalah dengan melingkari suatu gerombolan ikan dengan jaring, setelah itu jaring bagian bawah dikerucutkan, dengan demikian ikan-ikan terkumpul di bagian kantong. Dengan kata lain dengan memperkecil ruang lingkup gerak ikan. Ikan-ikan tidak dapat melarikan diri dan akhirnya tertangkap. Fungsi mata jaring dan jaring adalah sebagai dinding penghadang, dan bukan sebagai pengerat ikan.

Di Jepang purse seine dapat dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1) One Boat Horse Sardine Purse Seine

2) Two Boat Sardine Purse Seine

3) One Boat Horse Mackerel and Mackerel Purse Seine

4) Two Boat Horse Mackerel and Mackerel Purse Seine

5) One Boat Skipjack and Tuna Purse Seine

6) Two Boat skipjack and Tuna Purse Seine

Dari keenam macam purse seine di atas no (2), (3), (5) merupakan purse seine yang banyak digunakan.

Dalam paper ini akan dibahas purse seine dengan menggunakan 1 kapal.

II. Sejarah Purse Seine

Purse seine, pertama kali diperkenalkan di pantai uatara Jawa oleh BPPL (LPPL) pada tahun 1970 dalam rangka kerjasama dengan pengusaha perikanan di Batang (Bpk. Djajuri) dan berhasil dengan baik. Kemudian diaplikasikan di Muncar (1973 / 1974) dan berkembang pesat sampai sekarang. Pada awal pengembangannya di Muncar sempat menimbulakan konflik sosial antara nelayan tradisional nelayan pengusaha yang menggunakan purse seine. Namun akhirnya dapat diterima juga. Purse seine ini memang potensial dan produktivitas hasil tangkapannya tinggi. Dalam perkembangannya terus mengalami penyempurnaan tidak hanya bentuk (kontruksi) tetapi juga bahan dan perahu / kapal yang digunakan untuk usaha perikanannya.

III. Prospektif Purse Seine

Pentingnya pukat cincin dalam rangka usaha penangkapan sudah tidak perlu diragukan untuk pukat cincin besar daerah penangkapannya sudah menjangkau tempat-tempat yang jauh yang kadang melakukan penangkapan mulai laut Jawa sampai selat Malaka dalam 1 trip penangkapan lamanya 30-40 hari diperlukan berkisar antara 23-40 orang. Untuk operasi penangkapannya biasanya menggunakan “rumpon”. Sasaran penangkapan terutama jenis-jenis ikan pelagik kecil (kembung, layang, selat, bentong, dan lain-lain).

Hasil tangkapan terutama lemuru, kembung, slengseng, cumi-cumi.

1. Karakteristik

Dengan menggunakan one boat sistem cara operasi menjadi lebih mudah. Pada operasi malam hari lebih mungkin menggunakan lampu untuk mengumpulkan ikan pada one boat sistem. Dengan one boat sistem memungkinkan pemakaian kapal lebih besar, dengan demikian area operasi menjadi lebih luas dan HP akan lebih besar, yang menyebabkan kecepatan melingkari gerombolan ikan juga akan lebih besar. Oleh sebab itu dapat dikatakan tipe one boat akan lebih ekonomis dan efisien jika kapal mekaniser, karena dengan menggunakan sistem mekaniser pekerjaan menarik jaring, mengangkat jaring, mengangkat ikan dll pekerjaan di dek menjadi lebih mudah.

5. Bahan dan Spesifikasinya

v Bagian jaring

Nama bagian jaring ini belum mantap tapi ada yang membagi 2 yaitu “bagian tengah” dan “jampang”. Namun yang jelas ia terdiri dari 3 bagian yaitu:

  1. jaring utama, bahan nilon 210 D/9 #1”
  2. jaring sayap, bahan dari nilon 210 D/6 #1”
  3. jaring kantong, #3/4”

srampatan (selvedge), dipasang pada bagian pinggiran jaring yang fungsinya untuk memperkuat jaring pada waktu dioperasikan terutama pada waktu penarikan jaring. Bagian ini langsung dihubungkan dengan tali temali. Srampatan (selvedge) dipasang pada bagian atas, bawah, dan samping dengan bahan dan ukuran mata yang sama, yakni PE 380 (12, #1”). Sebanyak 20,25 dan 20 mata.

v Tali temali

  1. tali pelampung.

Bahan PE Ø 10mm, panjang 420m.

  1. tali ris atas.

Bahan PE Ø 6mm dan 8mm, panjang 420m.

  1. tali ris bawah.

Bahan PE Ø 6mm dan 8mm, panjang 450m.

  1. tali pemberat.

Bahan PE Ø 10mm, panjang 450m.

  1. tali kolor bahan.

Bahan kuralon Ø 26mm, panjang 500m.

  1. tali slambar

bahan PE Ø 27mm, panjang bagian kanan 38m dan kiri 15m

v Pelampung

Ada 2 pelampung dengan 2 bahan yang sama yakni synthetic rubber. Pelampung Y-50 dipasang dipinggir kiri dan kanan 600 buah dan pelampung Y-80 dipasang di tengah sebanyak 400 buah. Pelampung yang dipasang di bagian tengah lebih rapat dibanding dengan bagian pinggir.

v Pemberat

Terbuat dari timah hitam sebanyak 700 buah dipasang pada tali pemberat.

v Cincin

Terbuat dari besi dengan diameter lubang 11,5cm, digantungkan pada tali pemberat dengan seutas tali yang panjangnya 1m dengan jarak 3m setiap cincin. Kedalam cincin ini dilakukan tali kolor (purse line).

B. Hasil Tangkapan

Ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan dari purse seine adalah ikan-ikan yang “Pelagic Shoaling Species”, yang berarti ikan-ikan tersebut haruslah membentuk shoal (gerombolan), berada dekat dengan permukaan air (sea surface) dan sangatlah diharapkan pula agar densitas shoal itu tinggi, yang berarti jarak antara ikan dangan ikan lainnya haruslah sedekat mungkin. Dengan kata lain dapat juga dikatakan per satuan volume hendaklah jumlah individu ikan sebanyak mungkin. Hal ini dapat dipikirkan sehubungan dengan volume yang terbentuk oleh jaring (panjang dan lebar) yang dipergunakan.

Jenis ikan yang ditangkap dengan purse seine terutama di daerah Jawa dan sekitarnya adalah : Layang (Decapterus spp), bentang, kembung (Rastrehinger spp) lemuru (Sardinella spp), slengseng, cumi-cumi dll.

C. Daerah Penangkapan

Purse seine dapat digunakan dari fishing ground dengan kondisi sebagai berikut :

1) A spring layer of water temperature adalah areal permukaan dari laut

2) Jumlah ikan berlimpah dan bergerombol pada area permukaan air

3) Kondisi laut bagus

Purse seine banyak digunakan di pantai utara Jawa / Jakarta, cirebon, Juwana dan pantai Selatan (Cilacap, Prigi, dll).

D. Alat Bantu Penangkapan

I. Lampu

Fungsi lampu untuk penangkapan adalah untuk mengumpulkan kawanan ikan kemudian dilakukan operasi penangkapan dengan menggunakan berbagai alat tangkap, seperti purse seine.Jenis lampu yang digunakan bermacam-macam, seperti oncor (obor), petromaks, lampu listrik (penggunaannya masih sangat terbatas hanya untuk usaha penangkapan sebagian dari perikanan industri).

Ikan-ikan itu tertarik oleh cahaya lampu kiranya tidak terlalu dipermasalahkan sebab adalah sudah menjadi anggapan bahwa hampir semua organisme hidup termasuk ikan yang media hidupnya itu air terangsang (tertarik) oleh sinar / cahaya (phototaxis positif) dan karena itu mereka selalu berusaha mendekati asal / sumber cahaya dan berkumpul disekitarnya.

II. Rumpon

Rumpon merupakan suatu bangunan (benda) menyerupai pepohonan yang dipasang (ditanam) di suatu tempat ditengah laut. Pada prinsipnya rumpon terdiri dari empat komponen utama, yaitu : pelampung (float), tali panjang (rope) dan atraktor (pemikat) dan pemberat (sinkers / anchor).

Rumpon umumnya dipasang (ditanam) pada kedalaman 30-75 m. Setelah dipasang kedudukan rumpon ada yang diangkat-angkat, tetapi ada juga yang bersifat tetap tergantung pemberat yang digunakan.

Dalam praktek penggunaan rumpon yang mudah diangkat-angkat itu diatur sedemikian rupa setelah purse seine dilingkarkan, maka pada waktu menjelang akhir penangkapan, rumpon secara keseluruhan diangkat dari permukaan air dengan bantuan perahu penggerak (skoci, jukung, canoes)

Untuk rumpon tetap atau rumpon dengan ukuran besar, tidak perlu diangkat sehingga untuk memudahkan penangkapan dibuat rumpon mini yang disebut “pranggoan” (jatim) atau “leret” (Sumut, Sumtim). Pada waktu penangkapan mulai diatur begitu rupa, diusahakan agar ikan-ikan berkumpul disekitar rumpon dipindahkan atau distimulasikan ke rumpon mini. Caranya ada beberapa macam misalnya dengan menggiring dengan menggerak-gerakkan rumpon induk dari atas perahu melalui pelampung-pelampungnya. Cara lain yang ditempuh yaitu seakan-akan meniadakan rumpon induk untuk sementara waktu dengan cara menenggelamkan rumpon induk atau mengangkat separo dari rumpo yang diberi daun nyiur ke atas permukaan air. Terjadilah sekarang ikan-ikan yang semula berkumpul di sekitar rumpon pindah beralih ke rumpon mini dan disini dilakukan penangkapan.

Sementara itu bisa juga digunakan tanpa sama sekali mengubah kedudukan rumpon yaitu dengan cara mengikatkan tali slambar yang terdapat di salah satu kaki jaring pada pelampung rumpon, sedang ujung tali slambar lainnya ditarik melingkar di depan rumpon. Menjelang akhir penangkapan satu dua orang nelayan terjun kedalam air untuk mengusir ikan-ikan di sekitar rumpon masuk ke kantong jaring. Cara yang hampir serupa juga dapat dilakukan yaitu setelah jaring dilingkarkan di depan rumpon maka menjelang akhir penangkapan ikan-ikan di dekat rumpon di halau engan menggunakan galah dari satu sisi perahu.

E. Teknik Penangkapan (Sitting dan Moulting)

Pada umumnya jaring dipasang dari bagian belakang kapal (buritan) sungguhpun ada juga yang menggunakan samping kapal. Urutan operasi dapat digambarkan sebagai berikut :

a) Pertama-tama haruslah diketemukan gerombolan ikan terlebih dahulu. Ini dapat dilakukan berdasarkan pengalaman-pengalaman, seperti adanya perubahan warna permukaan air laut karena gerombolan ikan berenang dekat dengan permukaan air, ikan-ikan yang melompat di permukaan terlihat riak-riak kecil karena gerombolan ikan berenang dekat permukaan. Buih-buih di permukaan laut akibat udara-udara yang dikeluarkan ikan, burung-burung yang menukik dan menyambar-nyambar permukaan laut dan sebagainya. Hal-hal tersebut diatas biasanya terjadi pada dini hari sebelum matahari keluar atau senja hari setelah matahari terbenam disaat-saat mana gerombolan ikan-ikan teraktif untuk naik ke permukaan laut. Tetapi dewasa ini dengan adanya berbagai alat bantu (fish finder, dll) waktu operasipun tidak lagi terbatas pada dini hari atau senja hari, siang haripun jika gerombolan ikan diketemukan segera jaring dipasang.

b) Pada operasi malam hari, mengumpulkan / menaikkan ikan ke permukaan laut dilakukan dengan menggunakan cahaya. Biasanya dengan fish finder bisa diketahui depth dari gerombolan ikan, juga besar dan densitasnya. Setelah posisi ini tertentu barulah lampu dinyalakan (ligth intesity) yang digunakan berbeda-beda tergantung pada besarnya kapal, kapasitas sumber cahaya. Juga pada sifat phototxisnya ikan yang menjadi tujuan penangkapan.

c) Setelah fishing shoal diketemukan perlu diketahui pula swimming direction, swimming speed, density ; hal-hal ini perlu dipertimbangkan lalu diperhitungkan pula arah, kekuatan, kecepatan angin, dan arus, sesudah hal-hal diatas diperhitungkan barulah jaring dipasang. Penentuan keputusan ini harus dengan cepat, mengingat bahwa ikan yang menjadi tujuan terus dalam keadaan bergerak, baik oleh kehendaknya sendiri maupun akibat dari bunyi-bunyi kapal, jaring yang dijatuhkan dan lain sebagainya. Tidak boleh luput pula dari perhitungan ialah keadaan dasar perairan, dengan dugaan bahwa ikan-ikan yang terkepung berusaha melarikan diri mencari tempat aman (pada umumnya tempat dengan depth yang lebih besar) yang dengan demikian arah perentangan jaring harus pula menghadang ikan-ikan yang terkepung dalam keadaan kemungkinan ikan-ikan tersebut melarikan diri ke depth lebih dalam. Dalam waktu melingkari gerombolan ikan kapal dijalankan cepat dengan tujuan supaya gerombolan ikan segera terkepung. Setelah selesai mulailah purse seine ditarik yang dengan demikian bagian bawah jaring akan tertutup. Melingkari gerombolan ikan dengan jaring adalah dengan tujuan supaya ikan-ikan jangan dapat melarikan diri dalam arah horisontal. Sedang dengan menarik purse line adalah untuk mencegah ikan-ikan supaya ikan-ikan jangan dapat melarikan diri ke bawah. Antara dua tepi jaring sering tidak dapat tertutup rapat, sehingga memungkinkan menjadi tempat ikan untuk melarikan diri. Untuk mencegah hal ini, dipakailah galah, memukul-mukul permukaan air dan lain sebagainya. Setelah purse line selesai ditarik, barulah float line serta tubuh jaring (wing) dan ikan-ikan yang terkumpul diserok / disedot ke atas kapal.

F. Hal-hal yang Mempengaruhi Keberhasilan Penangkapan

1. Kecerahan Perairan

Transparasi air penting diketahui untuk menentukan kekuatan atau banyak sedikit lampu. Jika kecerahan kecil berarti banyak zat-zat atau partikel-partikel yang menyebar di dalam air, maka sebagian besar pembiasan cahaya akan habis tertahan (diserap) oleh zat-zat tersebut, dan akhirnya tidak akan menarik perhatian atau memberi efek pada ikan yang ada yang letaknya agak berjauhan.

2. Adanya gelombang

Angin dan arus angin. Arus kuat dan gelombang besar jelas akan mempengaruhi kedudukan lampu. Justru adanya faktor-faktor tersebut yang akan merubah sinar-sinar yang semula lurus menjadi bengkok, sinar yang terang menjadi berubah-ubah dan akhirnya menimbulkan sinar yang menakutkan ikan (flickering light). Makin besar gelombang makin besar pula flickering lightnyadan makin besar hilangnya efisiensi sebagai daya penarik perhatian ikan-ikanmaupun biota lainnya menjadi lebih besar karena ketakutan. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan penggunaan lampu yang kontruksinya disempurnakan sedemikian rupa, misalnya dengan memberi reflektor dan kap (tudung) yang baik atau dengan menempatkan under water lamp.

3. Sinar Bulan

Pada waktu purnama sukar sekali untuk diadakan penangkapan dengan menggunakan lampu (ligth fishing) karena cahaya terbagi rata, sedang untuk penangkapan dengan lampu diperlukan keadaan gelap agar cahaya ;ampu terbias sempurna ke dalam air.

4. Musim

Untuk daerah tertentu bentuk teluk dapatmemberikan dampak positif untuk penangkapan yang menggunakan lampu, misalnya terhadap pengaruh gelombang besar, angin dan arus kuat. Penangkapan dengan lampu dapat dilakukan di daerah mana saja maupun setiap musim asalkan angin dan gelombang tidak begitu kuat.

5. Ikan dan Binatang Buas

Walaupun semua ikan pada prinsipnya tertarik oleh cahay lampu, namun umumnya lebih didominasi oleh ikan-ikan kecil. Jenis-jenis ikan besar (pemangsa) umumnya berada di lapisan yang lebih dalam sedang binatang-binatang lain seperti ular laut, lumba-lumba berada di tempat-tempat gelap mengelilingi kawanan-kawanan ikan-ikan kecil tersebut. Binatang-binatang tersebut sebentar-sebentar menyerbu (menyerang) ikan-ikan yang bekerumun di bawah lampu dan akhirnya mencerai beraikan kawanan ikan yang akan ditangkap.

6. Panjang dan Kedalaman Jaring

Untuk purse seine yang beroperasi dengan satu kapal digunakan jaring yang tidak terlalu panjang tetapi agak dalam karena gerombolan ikan di bawah lampu tidak bergerak terlalu menyebar . jaring harus cukup dalam untuk menangkap gerombolan ikan mulai permukaan sampai area yang cukup dalam di bawah lampu.

7. Kecepatan kapal pada waktu melingkari gerombolan ikan

Jika kapal dijalankan cepat maka gerombolan ikan dapat segera terkepung.

8. Kecepatan Menarik Purse Line

Purse line harus ditarik cepat agar ikan jangan sampai melarikan diri ke bawah.

DAFTAR PUSTAKA

Au. Ayodya. DASEN FAKULTAS PERIKANAN. Cetakan Pertama. Penerbit :

Yayasan Dewi Sri. IPB. Bogor.

Waluyo Subani dan H.R Barus.1989.ALAT PENANGKAPAN IKAN DAN

UDANG LAUT DI INDONESIA. Balai Penelitian Perikanan

Laut. Jakarta.

WWW. MAINE AQUARIUM.COM

WWW.FISHERIES.COM

Email : afiq_mbo@yahoo.com

Komentar
  1. dudy berkata:

    Pure sine, tumben gue denger. tapi kayaknya lat tu berguna banget!!
    Btw, gue tertarik dengan rumponnya..Bisa kasi info, dimana gue dapet pustakanya???

    oa ma aq da pstkanya, da bkunya ge,,,,,
    kyakx da deh rumpon di situ,,,
    oa kt lom knal ne,,,,
    aq afiq,,,aq ank aceh,,,,
    aq ge d mlang mlnjutkan kul dsna,,
    Btw, nm km spa ya,,,,
    oa aq mnt mf ya blsx agk lm ne,,,,
    oa mngkn da yg bsa sy mnt nnt,,,
    nnt hbngi ja ke no.hp 081334233623
    mngkn da prl ikan pa gt,,,,,,
    thank ya dah mo msuk ke blog aq ya…..

  2. abel primus berkata:

    alat tangkap ini sangat efisen dan bermanfaat bagi msyarakat klas menengah
    ??????????????????????????????????????????????????????????????????

  3. dudy berkata:

    halo, ktemu lg..
    Btw, q nanya dikit donk tentang alat-alat tangkap yang dapat digunakan dalam pengoperasian rumpon.bs kasi info tentang istilah handlining, Longlining, Pole and lining, Trolling line, Gillnetting, Surrounding nets (Purse seine or Ringnet, with purse line to close them; lampara net, without purse line), Scoop nets, Liftnet, Mid-water fish trap..lo bs dilengkapi gmbr, he..ngerepotin..
    O ya q jg penasaran, knapa ya ikan tu lebih banyak ditangkap klo atraktornya berupa daun lontar dibanding daun kelapa?? aneh, knapa ya..

  4. aditya berkata:

    sal;am kenal saya dari Politeknik negeri pontianak jurausan ilmu kelautan dan perikanan. saya bisa minta tolong mas/pak untuk dapatkan data referensi kapal dari umum hingga detail juga tentang alat angkap purse seine beserta pengertiannya ap tidak? dengan maksud untuk melengkapi data yang akan saya pakai untuk seminar proposal praktek lapangan. harap responnya di tunggu
    dhidit_182@yahoo.com makasih

  5. deky_tpi berkata:

    kenal kan nama sy deky,,,klu mas afiq mengizinkan sy minta kirim kan artikel ttg pelingkaran jaring purse seine sampai se-detail2-detailnya u/ keperluan laporan proposal sy.
    Sy doain mudah2an mas afig jd bpk yg bertanggung jawab.amien…

    klu ttg alat tangkap gillnet jg blh dari kapal sampai hasil tangkapannya.
    kirim kan ke alamat email sy aja ya…d3cky_tpi@yahoo.co.id

    makasih b4…

  6. yandi berkata:

    tolong dong dicarikan literatur tenteng
    ” aspek teknis (kondisi kapal, alat tangkap, alat bantu penangkapan) yang menunjang keberhasilan operasi penangkapan ikan pada alat tangkap purse seine”

    makasi ya

    yandi
    jurusan penangkapan ikan
    politeknik pertanian negeri pangkep
    makassar

    • amrisinulingga berkata:

      metode penangkapan ikan cakalang:
      1). hunting (kejar)
      2). payau (rumpon).
      penangkapan ikan cakalang yang paling selektif dan menguntungkan dengan metode rumpon. penangkapan dilakukan pada dini hari jam 3.00 sampai jam 5.00 atau matahari pagi belum terbit.dimana rumpon yang digunakan adalah rumpon aktif dalamnya rumpon kisaran 100-150 meter, rumpon bergerak aktif di perairan dilengkapi dengan radiobouy (radio detecting finder). jadi alat tangkap yg paling selektif adalah puse saine.

  7. nario berkata:

    kalau pesan alat tangkap seperti purse seine dengan specifikasi one boat dimana ya, perlu dana berapa ? lengkap dengan kapalnya.

  8. ikhsan berkata:

    bg… jeut tulong neu kirem ke e-mail lon padum dro nelayan yang dibutuhkan untuk kapal purse seine nyan ?? dan beserta tugas2 nelayan jih .. trimong geunaseh sebelum jih bg e-mail lon moe_kenz@plasa.com

  9. rachmat muharyakinsyah berkata:

    mas afiq tolong krim artikel purse seine yg sedeti-detilnya utk membuat laporan.

  10. nhovia berkata:

    haiii….
    aQ mau nanya dkt ttg surrounding net,bole mnta situsx..???
    soaLe kbnyax cuma purse seine ja sdngx yg lainx ga ada…
    bsa x bntu aQ..??

  11. Hilda berkata:

    Saya senang banget baca Tulisannya, karena semua ilmu perikanan yang saya butuhin pasti ada di web ini (web mas taufiq) dan selalu lengkap

  12. Hilda berkata:

    ada ga tulisannya yang menyangkut penangkapan ikan dengan menggunakan listrik tapi berhubungan dengan tingkah laku ikan dan beberapa parameter air. klo ada kirim dong

  13. Riff berkata:

    Mas Taufik…saya baru belajar bisnis penangkapan ikan,saat ini baru beli 2 kapal kayu rumpon (3x12x2,5m)…lokasi Pelabuhan Ratu,jika ada informasi ttg teknik penangkapan ikan (Tuna dan yg kecil2 spt cakalang,tongkol,kembung,dll) tolong diemail ke saya. Saya juga ada minat untuk beli kapal lagi yg serupa atau jenis lain jika Mas Taufik ada ide. Atau jika Mas taufik mau join bantuin saya di bisnis ikan ini.Tx.

  14. Riff berkata:

    Mas taufik…saya juga sedang cari kapal Purse Seine (baru/seken…ada saran?)…tolong balas ke alamat email saya riffandy2003@yahoo.com…btw no HP nya tdk bisa dihubungi ya?

    • taufiq berkata:

      Mf ya tlat blas, sya agak sbuk skrg..
      Iya bgus tu….
      Insyallah sy bsa bntu…
      Ya klo mo yg bgus lbih baik bli yg bru ja pak…
      Klo yg bru kn lbih than lma dn puas, prwatannya pun trgngtung sma kta, krna kta yg prtma yg mnggunakan kpal itu…
      Klo kapal seken tkutnya nnt bpak tdak puas, kpal seken yg bgus agak ssah d cri…
      Klo mnrut sya bpak bli ja yg bru sja…

  15. bunyawan berkata:

    saya senang sekali dengan artikel ini, kebetulan saya juga jurusan Teknik Penangkapan Ikan, tapi sayangnya artikelnya cuma setengah.. 🙂

  16. eka tiara berkata:

    gud artikel n info,,
    salam kenal
    IPB, bogor

  17. ahmad berkata:

    Saya seorang teknik mesin yang telah membuat alat pengolah hasil tangkap laut dalam bentuk 3 produk teknis produknya baru dengan energi yang digunakan minim karena di gabung dengan renewable energi.
    lagi nyari refferences tentang laut karena alat tersebut lagi dinilai BEP dan lainnya, ternyata dapat situs web ini. waah sip bagi orang yang awam teknologi penangkapan.
    Siapa ya yang minat jadi infestor hasil produk saya, prosepek pasarnya aduhai bahkan bisa ekspor hanya belasan M saja lho.

  18. ismi aulia berkata:

    hy..lam knal smuanyaa,,aq ismi aulia dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat.Banjarbaru.Kalimantan Selatan.
    WOW..tulisannya sgt membantu qu dlm mngerjakan tugas dasar-dasar penangkapan.
    sgt senang bisa ktemu teman-teman satu jurusan di dunia maya (fakultas perikanan dan ilmu kelautan) hnya beda universitas…
    salam persahabatan dari fakultas perikanan dan ilmu kelautan UNLAM kalimantan selatan yaa…
    ayoo…tambah lagi tulisannya….^_^

  19. san berkata:

    Di daerah saya,kemajuan nelayan semakin pesat,kpl dengan alat tangkap purse seine,semakin besar,dilengkapi dengan palka ber freezer,area penangkapan pun semakin jauh bahkan sampai ke samudra hindia,dengan kemajuan ini,lapangan kerja semakin banyak di bidang perikanan,yang aku khawatirkan,dengan seiringnya kemajuan,kedepanya,tenaga manusia tidak lagi dibutuhkan dan digantikan tenaga mesin,maka akan semakin menambah banyaknya pengangguran,1 kapal yg awalnya dibutuhkan 35-45 orang kemudian tinggal 15 orang,karena pekerjaan di ambil alih dengan mesin….

  20. Eenmetikores berkata:

    sebaiknya alat tangkap ini perlu di kembangkan.agar masyarakat yang belum mengenal jenis alat tangkap ini dapat memahami lebih detail.agar para nelayan tangkap dapat beroprasi dengan cara cara yang benar dan tepat.

  21. Eenmetikores berkata:

    alat tangkap ini merupkn alat tngkap yg efisien.dan alat tangkap ini perlu di promosikan ke petani petani ikan (penangkapan ) lokal shingga dapat membntu untuk mempermudahkan dalam penangkapan.

  22. nurul berkata:

    artikel yg bagus,,,
    maksie bnyak:)
    Mksieeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee_^
    poko’e_^

  23. syamsud hady destian berkata:

    trimakasih ya bang sya jdi dapat mengrjkan propasal sya tntg ini

  24. Gintara jaya wiguna berkata:

    Sip, q krja di kpal purse seine jepang. ntar mo persentase. Arigato info na. Lam knal

  25. teuku junaidi berkata:

    Saya mengetahui jika alat tangkap pursiene di Indonesia pertama sekali dimodifikasi oleh bapak Abdullah Ben Peukan (sorang tokoh perikanan di Aceh)

  26. teuku junaidi berkata:

    setahu saya alat tangkap pursiene hasil modifikasi bp Abdullah Ben Peukan (seorang tokoh perikanan)

  27. alis berkata:

    sebutan” alat tangkap” sudah berubah yaitu “alat penangkap ikan”.

  28. ali berkata:

    purse seine nama yang lebih nasional pukat cincin, dan tali untuk menutup bagian bawah jaring nama yang ilmiah adalah tali kerut bukan tali kolor, oke….!!!!

  29. epink berkata:

    Artikel Yg Bagusss
    Thx Eeaaa …:) (y)

Tinggalkan Balasan ke Riff Batalkan balasan